📜 Tahukah kamu?
Prasasti Nalanda (±860 M) menyebut Raja Balaputradeva dari Sriwijaya, Sumatra yang meminta agar sebuah Universitas dibangun di Nalanda, India. Raja Pāla, Devapaladeva, mengabulkan permintaan itu dengan memberi tanah dan biaya.
👉 Artinya, Indonesia ikut berperan langsung membangun Nalanda, pusat pendidikan Buddhis terbesar dunia kuno. 🌏✨
🏯 Nalanda dan Hubungan India–Indonesia di Abad ke-9
Nalanda adalah pusat pendidikan Buddhis terbesar di dunia kuno, sering disebut sebagai “universitas pertama” di Asia. Banyak orang mengenalnya sebagai karya raja-raja India, namun prasasti asli dari abad ke-9 mengungkap peran besar Indonesia.
📜 Prasasti Tembaga Nalanda (sekitar 860 M) menyebut:
-
Maharaja Balaputradeva, raja Sriwijaya (Sumatra) dan cucu raja Śailendra dari Jawa, mengajukan permintaan resmi kepada Raja Devapaladeva dari dinasti Pāla (India).
-
Atas permintaan itu, Devapaladeva membangun sebuah vihara (monasteri) di Nalanda, lengkap dengan tanah perdikan dari lima desa untuk membiayai kehidupan para bhiksu.
Artinya, orang Indonesia-lah yang menjadi inisiator pembangunan vihara internasional di Nalanda, sementara raja India menyediakan lahan dan legalitasnya.
🌏 Fakta ini menegaskan:
-
Nalanda bukan hanya milik India, melainkan hasil jejaring internasional.
-
Kerajaan-kerajaan Nusantara (Śailendra & Sriwijaya) ikut aktif membangun pusat studi global Buddhis, sejajar dengan Tiongkok dan Tibet.
Dengan bukti prasasti, jelaslah bahwa hubungan intelektual India–Indonesia pada masa lalu sangat erat, bahkan melahirkan karya pendidikan yang mendunia.
Sumber: https://verkedell.blogspot.com/2025/09/prasasti-nalanda.html
No comments:
Post a Comment