//O//swasti cri cakawarsatita 1408 dyesta masa, titi dacami cukla ma pa ra wuru tolu, aicanyastha grahanacara, citraksatra, twasta dewata kanya raci.
Irika diwaca cru bhatara prabhu girindrawardhana, garbhopatinama dyah ranawijaya, wuddopadeca, hniring de rakryan patih pu thahan, hamagehaken sungsungira bhatara prabhu sang mokta ring mahawicecalaya mwang sang mokteng mahalayabhawana samasung ganjaraning cri brahmaraja ganggadara, decakalanya ring ptak sahampihanyengembu salbak wukir sakendeng sengkernya saprakaraning bhuktinja cri brahmaraja muktiha tke Santana pratisantana,
yananaha paksabhumi salwiraning janmanya marihabhumi, cri brahmarajatah pramanamuktiha, kararaning sinung ganjaran hamrih kadigwijayanira sang munggwing jinggan duk ayun ayun ayunan yudha lawaning majapait.
[Irika Cri Bra] hma [raja Ganggadara] maring ptek sumanggala pura ngaranya, dening kawewnanganing deca ha nuta ring saka wewnanganira cri brahmaraja, acandrarkasthayi, astabhogatajaswamnya, laputa saprakara, wnanga sakalwiranya, mwah yanana mangrudgha sarasa ning andika
pala supracasti, sakalwiran ing janmanya, makadi sang anagata prabhu, dadya bhasmikretayatad ahning kaala kalibhuta picacadi tumpur bhrasta sahananya, astu, am. //O//
Terjemahannya:
//O// Selamatlah! Pada tahun saka 1408, pada hari bulan yang kesepuluh ketika perduaan bulan djesta sedang naik pada hari pecan Majawulu Minggu paing sedangkan bintang tetap bertempat di tenggara gugusan bulan citra dewata twastr tanda resi perawan.
Pada ketika itulah sri batara prabhu Girindrawardhana dyah Ranawijaya, yang mahir dalam ajaran agama Buda, diiringkan rakryan apatih Pu Thahan, meneguhkan anugerah yang telah dikeluarkan batara prabhu sang mokta ring mahawisesalaya dan sang mokteng ring mahalayabhuwana, dimana mereka berdua telah menganugerahkan atau memberi ganjaran tanah pradesa di Petak berikut lembah dan bukitnya kepada sri brahmaraja Ganggadara, dan segala pengluasan dan pembatasan dan berbagai hasil, hanyalah sri brahmaraja yang diperkenankan memetik hasilnya sampai ke anak cucunya turun-temurun. Yang menyebabkan sri brahmaraja mendapat anugerah itu ialah karena ia berusaha keras mendukung kejayaan dan kemenangan sang munggwing jinggan [yang bersemayam di Jinggan] ketika terombang-ambing masa kemelut perang melawan Majapait.
Sri brahmaraja, karenanya memberikan hadiah pada ketangguhan sang munggwing jinggan saat jatuh bangun berperang melawan majapait.
Pada ketika itulah sri brahmaraja pergi ke Petak yang merupakan tempat persembahan dengan tanda paling baik. Segala hak desa itu menjadi milik sri brahmaraja selama bulan dan matahari bersinar di langit. Segala hak itu meliputi hawa napsu yang delapan ragam, tedjaswanya, dengan mengalami segala macam hak perdikan dan segala macam wewenang.
Selanjutnya barang siapa melanggar isi perintah Sebagaimana yang termuat dalam prasasti, siapapun mereka, terutama segala raja-raja yang akan datang, mereka akan hancur lebur menjadi abu dan akan menjadi makanan setan laku-laki dan perempuan, juga bagi buta dan picasa. Habis dan rusak binasalah mereka bersama seluruh kepunyaannya. Demikianlah hendaknya. ong //O//
Sumber: http://www.siwisangnusantara.web.id/2014/03/prasasti-petak-kembangsore-1486m.html?m=0
Download Buku Pelajaran Kurikulum 2013
Aksara Daerah Ansi
Aneka Anti Virus Gratis 2017.
No comments:
Post a Comment